Sunday 6 May 2012

jalanku (puisi)

tak terasa hariku berlalu seakan tak pernah tau apa yang ku lakukan dulu. sekarang aku bertambah malu dan merasa malu lagi saat aku tak bisa mengerti arti hidupku. seakan bumi memuntahkan isinya yang sudah di pendam beberapa dasawarsa. bergejolak seakan meluapkan emosi yang sudah di pendam, namun padam setelah tak bergerak lagi kemudian mati.

hariku bukanlah palung banda, atau puncah evrest. melainkan sebuah oasis yang dikelilingi daratan gersang di sekelilingnya. berbagai kecukupan untuk hidup ku berikan  tapi tanah itu sudah berubah jadi padang pasir. aku terkurung dalam kekeringan yang akau selalu beri kesegaran.

entah sebagai manusia aku sudah gagal, atau belum berhasil menggapai bintang. mungkin ku gunakan palapa 1 yang usang di selimut bumi ini untuk mencapai bintang itu. atau kugunakan sputink rusia yang hanya tinggal sejarah. atau ku ikut NASA tapi tak pakan terbang di sisa umur ku.

ah tak guna ku pakai peralatan usang, hanya menambah beban. daur ulang adalah jalan terbaik bagi ku jika ku ingin menggunakannya untuk mengambil bintang itu. hidup ku yang dulu tak perlu ku ubah, hanya hari ini saja aku mampu mempelajarinya, walau aku malu akan jalan hidupku tapi ku yakin in bukanlah akhir hidup, esok masih terlintas dalam benakku biar aku menjadi diriku yang mampu dan mau melaksanakan tugas sebagai manusia di muka bumi ini.

selamat berjuang kawan bukan hal ini yang membuat aku malu, tapi karena aku lupa mengusahakam daganganku dalam memulai laba yang ku dapatkan nanti saat jual beli dolar tak berlaku lagi dan emas hanya jadi karat di telapak.

No comments:

Post a Comment