Sunday 10 June 2012

seberkas sikapmu ibu

aku terlahir hanya dengan tangis
berlari dari sebuah angan manis
mengambang dalam rahim tipis
hingga terjadi kejadian dramatis

tubuhku yang mungil tanpa baju
kau selimuti dengan badan lesu
karena memperjuangkan nasibku
tak mampu aku mengingat akan hal itu

sekarang kau selalu ada disampingku
menasihatiku tanpa mengenal waktu
disaat malam atau siang memburu waktuku
hingga mata terpejam menunggu

seberkas sikapmu ibu
aku hanya termangu
tanpa bisa membalas itu
pengorbanan waktumu

maaf hanya itu terucap manis dari bibir tipis
aku pun ingin membuatmu menangis
tapi bukan karena hal tragis
melainkan sebuah pembuktian magis
menyulapku menjadi seorang optimis

aku sudah menapaki kedewasaan umur
menjadi sebuah magnet mengukur
didalam hati terbaik untuk menghibur
mengajakmu menjadi bagian membusur
hingga mencapai sebuah sumur

tak ada ucap terindah melainkan kata
kata terbaik dalam kalbu indah merona
membikin jiwa meronta untuk berada
selalu memberikan terima kasih dalam setia

jasamu adalah baktiku pada bangsa
terima kasih kucup lagi demi rasa bangga

Muhammad Fahmi
Bogor, 10 juni 2012